Kamis, 22 Maret 2012

makalah perubahan fisiologis pada masa nifas

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan dan kelahiran dianggap sebagai suatu kejadian fisiologis yang pada sebagian besar wanita berakhir dengan normal dan tanpa komplikasi (Departmen of Health, 1993). Pada akhir masa puerperium, pemulihan persalinan secara umum dianggap telah lengkap. Pandangan ini mungkin terlalu optimis. Bagi banyak wanita, pemulihan adalah sesuatu yang berlangsung terjadi dan menjadi seorang ibu adalah proses fisiologis yang normal.
Namun, beberapa studi terbaru mengungkapkan bahwa masalah-masalah kesehatan jangka panjang yang terjadi setelah melahirkan adalah masalah yang banyak ditemui (Hillan, 1992b; glazener et al. 1993; bick dan MacArthur,1995a), dapat berlangsung dalam waktu lama (macArthuretal.1991). Pengetahuan menyeluruh tentang perubahan fisiologis dan psikologis pada masa puerperium adalah sangat penting jika bidan menilai status kesehatan ibu secara akurat dan memastikan bahwa pemulihan sesuai dengan standar yang diharapkan. Hal yang sama pentingnya adalah menyadari potensi morbiditas pascapartum dalam jangka panjang dan factor-faktor yang berhubungan dengannnya seperti obstetric, anestesi dan faktor sosial.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
- Untuk mengetahui perubahan fisiologis pada masa nifas terutama tanda – tanda vital
2. Tujuan Khusus
- Untuk memenuhi tugas ASKEB III ( Nifas )
- Agar mahasiswa lebih terampil memberikan asuhan kebidanan tentang perubahan fisiologis pada masa nifas khususnya tanda – tanda vital.
- Menjadikan mahasiswa sebagai calon petugas kesehatan yang terampil dan kompeten dalam bekerja.



















BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI NIFAS
Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini kadang-kadang disebut puerperium atau trimester ke empat kehamilan. Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal, di mana proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik. Banyak factor, termasuk tingkat energi, tingkat kenyamanan, kesehatan bayi baru lahir, dan perawatan serta dorongan semangat yang diberikan tenaga kesehatan professional ikut membentuk respons ibu terhadap bayinya selama masa ini. Untuk memberi perawatan yang menguntungkan ibu, bayi, dan keluarganya, seorang perawat harus mampu memanfaatkan pengetahuannnya tentang anatomi dan fisiologi ibu pada periode pemulihan

B. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA NIFAS (Tanda – tanda vital)

Beberapa perubahan tanda – tanda vital terlihat jika wanita dalam keadaan normal, peningkatan darah systole maupun diastole timbul dan berlangsung selama 4 hari, setelah wanita melahirkan, fungsi pernafasan akan kembali seperti wanita tidak hamil pada bulan ke 6 setelah wanita melahirkan. Saat rahim kosong, diafragma turun, aksis jantung kembali normal, dan impulase titik maksimum ( point of maximum impulase (PMI)) dan EKG kembali normal. Perubahan fisiologis pada masa nifas ( tanda – tanda vital) meliputi, Suhu badan, nadi, pernafasan, dan tekanan darah.

a) Suhu badan
Satu hari (24jam) postpatum suhu badan akan naik sedikit (37,5°C – 38°C), suhu dapat naik kurang lebih 0,5 derajat Celcius dari keadaan normal sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, Apabila keadaan normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena adanya pembentukan ASI, buah dada menjadi bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak turun kemungkinan adanya infeksi pada endometrium, mastitis, tractus genitalis atau sistem lain. Apabila kenaikan suhu di atas 38 derajat celcius, waspada terhadap infeksi post partum.

b). Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi akan lebih cepat. Bradichardi umumnya ditemukan 6-8 jam pertama setelah persalinan. Bradichardi merupakan suatu konsekuensi peningkatan cardiac out put & stroke volume. Nadi kembali seperti keadaan sebelum hamil 3 bulan setelah persalinan. Nadi diantara 50-70x/ menit dianggap normal. Nadi yang cepat / > mungkin indikasi hipovolumia sekunder dari perdarahan.

c). Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang adalah 16-24 kali per menit. Pada ibu umumnya pernafasan lambat atau. Normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi.istirahat. Pernafasan akan menurun sampai pada keadaan noramal seperti sebelum hamil, keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas. Hipoventilasi dan Hypotensi mungkin terdapat pada suatu keadaan yang tidak normal, sehingga sering kali terjadi peningkatan subarachnoid (spinal block).

d) Tekanan darah
Tekanan darah sedikit berubah / tidak berubah sama sekali. Hipotensi ortostatik yang diindikasikan dengan perasaan pusing atau pening setelah berdiri dapat berkembang dalam 48 jam pertama sebagai suatu akibat gangguan pada daerah persyarafan yang mungkin terjadi setelah persalinan. Penyebab tekanan darah menurun karena adanya hipovolumia karena perdarahan. Bagaimanapun itu tanda yang terakhir dan gejala lain perdarahan harus diwaspadai. Penyebab Tekanan darah meningkat karena diakibatkan oleh penggunaan obat oxytosin yang berlebihan jika terjadi hipertensi pada kehamilan atau terjadi pada periode I pospartum maka evaluasi rutin tekanan darah diperlukan. Jika seorang wanita mengalami sakit kepala, hipertensi adalah sebagai suatu penyebab Analgetik diberikan jika tensi tinggi & wanita harus cukup istirahat.







BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Masa nifas adalah periode waktu atau masa dimana organ –organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu, pada masa nifas banyak terjadi perubahan fisiologis maupun perubahan psikologis,diantara perubahan fisiologis tanda – tanda vital, pada masa nifas perubahan tanda – tanda vital harus dilakukan karena untuk membantu tenaga kesehatan dalam pengawasan postpartum / nifas. Tekanan darah harus dalam keadaan stabil, suhu turun secara perlahan dan stabil pada 24 jam post partum, nadi menjadi normal setelah persalinan.

B. SARAN
Mengingat bahayanya kenaikan tanda - tanda vital diatas batas normal, akan berakibat fatal sehingga penting seorang tenaga Bidan memantau perkembangan fisiologis pasien post partum atau nifas di antaranya dengan memantau tanda - tanda vital. Sehingga seorang Bidan dapat melakukan penanganan selanjutnya dengan segera.







DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas Yogyakarta: Mitra Cendikia..
Saleha, 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar