Kamis, 22 Maret 2012

makalah nifas muskuloseletal

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Perubahan pada ibu nifas setelah mengalami proses persalinan terjadi perubahan yang sangat derastis pada sistem muskuloskeletal. Selain itu sistem ini juga dapat memberikan rasa ketidaknyamanan seorang ibu yang setalah mengalami proses persalinan disebabkan pada timbul gejala-gejala pada sistem muskuloskeletal setelah pasca persalinan. Sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan semakin bertambah. Adaptasi muskuloskelatal ini mencakup: peningkatan berat badan, bergesernya pusat akibat pembesaran rahim, relaksasi dan mobilitas. Namun demikian, pada saat post partum sistem muskuloskeletal akan berangsur-angsur pulih kembali. Ambulasi dini dilakukan segera setelah melahirkan, untuk membantu mencegah komplikasi dan mempercepat involusi uteri.
Sistem muskuloskeletel ini terjadi peradaptasian dari pasca persalinan diantaranya dinding perut dan peritoneum, kulit abdomen, striae, perubahan ligamen, simpisis pubis.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus







BAB II
ADAPTASI SISTEM MUSKULOSKELETAL
PADA MASA NIFAS


Adaptasi sistem muskuloskeletal pada masa nifas, meliputi:
1. Dinding perut dan peritoneum.
2. Kulit abdomen.
3. Striae.
4. Perubahan ligamen.
5. Simpisis pubis.

A. Dinding perut dan peritoneum.
Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih kembali dalam 6 minggu. Pada wanita yang asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdominis, sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis dan kulit.
B. Kulit abdomen.
Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat kembali normal kembali dalam beberapa minggu pasca melahirkan dengan latihan post natal.
C. Striae.
Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna melainkan membentuk garis lurus yang samar. Tingkat diastasis muskulus rektus abdominis pada ibu post partum dapat dikaji melalui keadaan umum, aktivitas, paritas dan jarak kehamilan, sehingga dapat membantu menentukan lama pengembalian tonus otot menjadi normal.

D. Perubahan ligamen.
Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus berangsur-angsur menciut kembali seperti sediakala. Tidak jarang ligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi.

E. Simpisis pubis.
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat menyebabkan morbiditas maternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis antara lain: nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur ataupun waktu berjalan. Pemisahan simpisis dapat dipalpasi. Gejala ini dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan pasca melahirkan, bahkan ada yang menetap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar